Keutamaan dan Kedudukan Shalat
Oleh: H. Abdul
Halomoan, Lc
Sampai saat ini, ilmu modern
masih terus menyingkap tabir dan menguak berbagai mukjizat serta keagungan
syariat mulia yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sejak 14 abad yang silam.
Sudah banyak yang terbukti dan nyata kemuliaan, keagungan serta relevansinya
terhadap kehidupan manusia dan kemajuan dunia.
Salah satu fakta agung dan
realitas istimewa yang berhasil disingkap adalah mukjizat dan keagungan shalat
yang diwajibkan Allah SWT kepada segenap hamba-Nya. Telah terbukti bahwa shalat
dapat memberikan berbagai manfaat dan hikmah yang tidak dapat dihitung oleh
para penghitung handal sekalipun. Bagaimana tidak, karena amalan ini meruoakan
penghubung antara seorang hamba dengan Sang Penciptanya. Shalat juga dapat
menjadi lentera yang akan menerangi jalan hidupnya.
Ibnu Al-Qayyim sangat pantas
sekali ketika ia mensifati shalat dengan sebuah ungkapan “Shalat mencegah
perbuatan dosa, mengobati penyakit hati, menghilangkan penyakit jasmani,
mendatangkan rezaki, dan menyehatkan badan serta jiwa.”
Makna Shalat
Dilihat dari segi bahasa, shalat
berarti do’a (memohon), atau memohon kebaikan. Sedangkan secara istilah, shalat
adalah perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri sengan salam.
Shalat dinamakan demikian karena
amalan ini merupakan hubungan secara langsung antara seorang hamba dengan Sang
Penciptanya, memohon rahmat-Nya, serta meminta ampunan dari-Nya. Ibadah
tersebut dilakukan dalam rangka memberikan manfaat dan keuntungan yang sangat
besar bagi dirinya di dunia dan akhirat. Allah berfirman dalam surat Al
Bayyinah ayat 5:
!$tBur (#ÿrâÉDé& wÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJÉ)ãur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãur no4qx.¨9$# 4 y7Ï9ºsur ß`Ï ÏpyJÍhs)ø9$# ÇÎÈ
5. Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
[1595]
Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
Ibadah shalat berarti tindakan
religius yang menjadi simbol dari keimanan, kekuatan hubungan hamba dengan
Allah, serta kepribadian yang melambangkan cinta yang dalam, tulus dan rasa
hormat yang tinggi.
Kedudukan
Shalat
Shalat adalah ibadah yang paling utama
dalam ajaran Islam, ia mendapat kedudukan yang sangat agung. Dan ia salah satu
dari rukun Islam yang menjadi tonggak berdirinya agama ini. Rasulullah SAW
bersabda pada satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. “Islam
dibangun atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada Rabb selain Allah dan
Muhammmad sebagai utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan ibadah haji, serta berpuasa pada bulan Ramadhan.”
Shalat adalah puncak tertinggi di
antara ibadah-ibadah lainnya. Hal ini disebabkan, setiap ibadah dan perintah
agama diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril,
kecuali ibadah shalat. Allah sendiri yang memerintahkan ibadah ini kepada
beliau. Tepatnya ketika beliau menembus langit yang ketujuh dan sampai ke Sidratul Muntaha.
Kita juga bisa mengetahui urgensi dan
kedudukan shalat yang sangat besar ketika melihat ancaman keras yang
disampaikan Al Qur’an kepada orang yang meninggalkannya. Selain itu juga adanya
peringatan keras bagi orang yang melalaikannya apalagi meninggalkannya. Allah
berfirman dalam Al Qur'an Surat Almuddatstsir ayat 42-43: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar
(neraka)? Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak mengerjakan shalat.”
Shalat juga dijadikan sebagai tolak
ukur dan pembeda antara orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan kafir.
Rasulullah bersabda: “Perjanjian antara kita dan
mereka adalah shalat. Maka siapa saja yang meninggalkannya sungguh ia telah
kafir.” (HR Tirmidzi dan Nasa’i)
Ma’hul meriwayatkan dari Ummu Aiman
bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Siapa saja yang meninggalkan shalat dengan
sengaja, maka ia terbebas dari tanggungan Allah dan Rasul-Nya.” (HR Ahmad)
Manfaat
Shalat Pada Kesehatan
Manfaat shalat bagi tubuh terlahir
dari gerkan yang dilaksanakan seseorang yang melaksanakan shalat. Mulai dari
mengangkat tangan, rukuk, sujud, duduk, berdiri, salam, dan sebagainya.
Gerakan-gerakan ini banyak yang mirip dengan latihan-latihan olahraga atau
terapi yang disarankan oleh para doketr untuk dilakukan setiap orang, khususnya
orang-orang yang sakit. Hal ini disebabkan mereka betul-betul memahami urgensi
dan manfaatnya bagi kesehatan manusia.
Shalat merupakan gizi utama bagi tubuh
dan akal secara bersamaan. Amalan ini dapat memberikan suplai energi dan
kekuatan yang dibutuhkan manusia dalam melaksanakan berbagai tugas dan
kewajiban. Selain itu shalat juga berfungsi sebagai tameng dan obat.
Berbagai manfaat dapat diperoleh manusia
dengan cara menjaga shalatnya. Dengan demikian ia tidak perlu lagi
berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan berbagai terapi karena ia
sebenarnya telah melakukannya. Karena terapi yang disarankan tersebut serupa
dengan gerakan-gerakan shalat.
Diantara manfaat shalat untuk tubuh
bagi semua golongan manusia adalah:
1. Memperlancar
tugas jantung
2. Memperluas
pembuluh arteri dan vena serta mengaktifkan sel-sel tubuh
3. Memperlancar
alat-alat pencernaan dan mengatasi penyakit sembelit
4. Menghilangkan
gangguan saraf dan susah tidur malam.
5. Menambah
kekebalan tubuh terhadap penyakit yang
menyerang anti body dan peradangan pada persendian
6. Menguatkan
otot dan menambah kelenturan sendi-sendi
7. Menghilangkan
kejang-kejang dan mengeringnya cairan pada otot-otot dan persendian, serta menguatkan
ikatan persendian tulang belakang dan menambah kelenturannya.
8. Menguatkan
seluruh tubuh dan membebaskannya dari kerapuhan
9. Melatih
kelincahan tubuh dan akal yang jenius
10. Meningkatkan
stamina dan semangat
11. Memperbaiki
kekurangan dan kerusakan jaringan tubuh, serta menghindarkan dari penyakit
12. Meningkatkan
konsentrasi dan daya ingat
13. Menumbuhkan
sifat-sifat pribadi yang ideal seperti berani dan tangguh
14. Mengajarkan
budu pekerti yang luhur, seperti disiplin, tolong menolong, jujur, dan yang
semisalnya
15. Bagi para
olahragwan, shalat merupakan dasar pemanasan yang paling utama untuk
mempersiapkan tubuh secara umum. Shalat banyak memberikan andil dalam proses
menyiapkan tubuh dan kejiwaan untuk para pemain supaya lebih bersemangat,
khususnya sebelum bertanding
16. Shalat merupakan
energi cadangan untuk mengganti kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan
kepenatan jasad karena tugas dan pekerjaan, sebagaimana ia juga membantu proses
pertumbuhan yang seimbang terhadap seluruh bagian tubuh. Selain itu juga
sebagai sarana untuk yang positif dan memelihara kesehatan
Hikmah dan manfaat shalat di atas
dapat didasarkan oleh semua golongan manusia, baik laki-laki, perempuan, orang
tua, pemuda, maupun anak-anak. Sengguh ini adalah faedah yang sangat agung bagi
pelaku shalat yang dapat dirasakan jiwa dan raganya. Ditambah lagi manfaat dan
ganjaran besar yang dijanjikan Allah untuknya kelak di hari kiamat.
Sungguh sangat diherankan, kenapa
masih banyak manusia yang malas dan menganggap remeh pada penegakan shalat.
Kita sering menjumpai orang pintar, terpelajar, kaya raya, tetapi mereka tidak
menegakkan shalat lima waktu. Irosnisnya, ada banyak golongan orang miskin,
hidup susah, mengatakan tidak sempat shalat karena sibuk mengadu nasib untuk
mempertahankan hidup.
Mari kita contoh Rasulullah SAW,
beliau adalah panutan kita dalam melaksanakn ibadah dan ketaatan pada Allah.
Beliau tidak pernah meninggalkan ibadah yang mulia ini. Bahkan beliau masih
menambahnya dengan shalat-shalat sunnahnya. Shalat menajdi perkara penting yang
diwasiatkan ketika beliau dijemput ajalnya. Beliau orang yang paling tahu
hakikat hidup, hakikat agama dan hakikat penyembahan. Beliau contoh terbaik
dalam melaksanakan shalat.#
(Sumber: Mukjizat Gerakan Sholat. Dr.
Sagiran M. Kes. Sp.B)
Artikel ini saya tulis ulang dari Buletin
Jum’at Al Araby Ma’had Abu Ubaidah bin Al Jarrah Medan Edisi 7/29 Juni 2012M/9
Sya’ban 1433H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar