Setelah mengikuti beberapa
tahapan seleksi calon karyawan PT Kalbe Nutritional, mulai dari seleksi
administrasi, interview dengan kepala regional Sumatera, interview user Pangkal
Pinang-Kep. Babel seleksi dilanjutkan ke tahap psikotes. Sedikit berbeda memang
dengan proses seleksi yang umum dilakukan perusahaan. Biasanya sebelum
interview, diadakan psikotes dulu. Tapi Kalbe Nutritionals memang beda. HRD-nya
pun ramah & baik banget selama semua
proses seleksi di atas saya lalui. Salut deh
buat Kalbe Nutritionals, specially
buat Mbak Amelia Kumala Sari.
Well... Sesuai instruksi HRD PT Kalbe Nutritionals, psikotes saya
diadakan di Medan, tepatnya di Biro Konsultasi Psikologi Elviati Achmad, Jl.
Gatot Subroto/Jl Binjai Km 6.5 No 274D Medan. Di samping Wisma PHI (Perjalanan
Haji Indonesia) Kira-kira 500M lagi dari area Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU)
kalau jalannya lewat simpang Pajak Seikambing.
Tiba di lokasi ujian, Rabu
(04/07/2012) staff nya belum pada datang, tes yang dijadwalkan pukul 08:00 eh
taunya molor juga satu jam lebih. Memang ya orang-orang di negeri kita ini
sepertinya masih susah menghilangkan kebiasaan memakai “jam karet.” Singkat
cerita tes pun dimulai dan terus berlangsung dengan materi-materi tes yang luar
biasa banyaknya. Seumur-umur ikut psikotes baru kali ini ngerasain materi tes yang sangat banyak. Gak percaya? Berikut saya
tulis tahapan dan contoh soal psikotes PT Kalbe Nutritionals.
1. Tahap I
à Essay test yang harus
dijawab secepat-cepatnya karena waktunya sangat terbatas. Beberapa contoh soalnya
adalah: Apa manfaat hukum bagi kehidupan manusia? Mengapa pemerintah perlu
membuat undang-undang pernikahan? Jika kamu tersesat di hutan pada saat tengah
hari bagaimana cara kamu keluar? Kalau kamu menjadi orang pertama yang melihat
kebakaran di bioskop apa yang kamu lakukan? Kira-kira begitulah pertanyaan
essay tesnya.
2. Tahap II
à Deret Angka atau ada
juga yang bilang Irama Bilangan atau Deret Hitung. Contoh soalnya: 4 5
7 10 14 19
... 3
8 14 21
29 38 ...
... 72 72
36 12 3 ...
3. Tahap III
à Kamampuan Memahami
Wacana. Tahap tes yang ini mengingatkan saya kepada soal-soal Ujian Nasional
Bahas Indonesia J
Satu paragraf terdiri dari 2 sampai 4 pertanyaan. Sebenarnya untuk tahap tes
yang ini masih bisa dikatakan sangat mudah, hanya saja bahasa yang ada dalam
paragraf jadul banget, artikelnya
tempoe doeloe kali lah kurasa. J
4. Tahap IV
à Tes Numerik dan
Aljabar kali ya namanya? Saya kurang tau secara pasti, yang jelas soalnya
matematika banget, dari penjumlahan, pengurangan,
dan perkalian bersusun bilangan bulat dan pecahan hingga menghitung persen % dan akar
√.
5. Tahap V
à Tes Kemampuan Pandang
Ruang (Visual), termasuk lah yang irama gambar, perputaran, analogi, dan yang
paling ingat menghitung jumlah balok bersusun/dempet. Ingat banget neh si balok dempet. Selain karena
pertama kali ngerasain, karena buku tes nya yang nauzubillah banget udah
dari zaman kantornya buka kali ya, soalnya udah banyak coret-coretan J
6. Tahap VI à
Tes Pauli (Hitungan Koran). Tes ini memang selalu jadi primadona, selalu
diadakan di puncak tes dan disaat perut mulai keroncongan J Yupss.. tes ini memang
sengaja dilakukan saat-saat suasana seperti itu, secara guna tes ini untuk
mengukur kecepatan, ketepatan, dan ketahanan kerja calon karyawan. Selain Tes
Pauli , tes sejenis ini ada namanya Tes Kraeplin. Pada dasarnya keduanya sama,
hanya metode pengerjaannya saja yang beda.
7. Tahap VII
à Selanjutnya lebih
kepada tes minat-bakat, pribadian dan karakter. Ada yang PAPI lah namanya, PA.
Biasanya kalau psikotes pake satu jenis aja. Tapi kemaren saya sampai 5
jenis tes untuk tahap ini L
8. Tahap VIIIà Tes Menggambar.
Terdiri dari tiga lembar. Lembar pertama menggambar rumah, manusia, dan pohon.
Lembar kedua gambar manusia dan lembar ketiga pohon.
9. Tahap IX
à Interview dengan
psikolog. Pertanyaan-pertanyaannya standar seputar kepribadiaan, keluarga,
pendidikan dan pengalaman kerja, intinya gak jauh-jauh lah dari CV ditambah
sedikit company profile. Kalau saya
menilai untuk interview ini lebih kepada melihat kemampuan kita bicara dan
kesiapan kita untuk posisi yang kita lamar.
Alhamdulillah.. Akhirnya selesai
juga Psikotes yang paling lama selama hidup ini J
J J sampai hampir pukul
18:00 soalnya. Iya loh yang bikin
lama bukan di interview tapi diserangkaian psikotesnya. Kami hanya 2 orang dan
interview saya tidak lebih dari 15 menit, sangat cepat dibanding teman saya
yang pertama interview. Mudah-mudahan saja itu pertanda baik, amiin...
Terakhir, belum sempat keluar
kantor hujan pun mengguyur Medan. Jadi nebeng
dulu di teras rukan Bu Elviati Achmad ini. Mengamati akuarium sambil sesekali
menyaksikan goyangan pohon bambu dan tanaman-tanaman lain yang diterpa
angin-hujan di nisfu Sya’ban tahun
ini. Sedih banget saat diangkatnya amalan ke langit, saya hanya duduk-duduk di
teras rumah orang, bukan mendekatkan diri di rumah-Nya. Forgive me Allah, I can’t thank You enough.
Anyway Suami Bu Elviati ini sangat baik.
We talk so much thing there and he gave
me this great advice: “Nanti kalau mau nikah, minta orang tua saja yang
mencarikan calonnya. Mereka lebih tahu dan pasti tidak akan memberikan yang
tidak baik kepada anak-anak nya. Cinta atau tidak, yang pasti cinta itu datang
setelah adanya hubungan, bukan cinta yang menciptakan hubungan, tapi hubungan
yang mengundang cinta. Dan milih calon isteri itu ibarat memilih kayu, pilihlah kayu hutan daripada kayu kota. Alasannya? Kayu hutan itu kan masih natural, pure, kamu sendiri nanti yang olah, sedangkan kayu kota itu biasanya/kebanyakan udah diolah kawan untuk awak, mau ko??” That was his perspective
about love and relation. Smart parent, huh? J
Semoga Bermanfaat
Info lowongan kerja terbaru
BalasHapusmau nanya buat dikonfirmasi untuk tes psikotes lewat WA ga ya? soalnya saya dapat notif dari WA, tolong kasi tau ya.. soalnya takut penipuan
BalasHapus